HukumMengambil Air Sumur Masjid Untuk Kepentingan Pribadi

Pertanyaan :
Assalamu'alaikum, mohon penjelasannya bagaimana kah hukumnya mengambil air dari sumur masjid untuk kepentingan pribadi ?

( Dari : Nova Ch Elfarizi )

Jawaban :
Wa'alaikum salam warahmatullah wabarakatuh

Ketika waqif (orang yang mewakafkan) meng-ijmalkan (tidak memberikan batasan) atas benda yang ia wakafkan unruk masjid, maka diperbolehkan mengambil air sumur dari sumur masjid tersebut karena dicukupkan dengan tradisi yang berlaku dimana masyarakat umum biasa mengambil air sumur masjid untuk kepentingan pribadi.

Tapi apabila waqif memberi batasan (qoyyid) bahwa benda yang diwakafkan hanya boleh dipakai untuk kepentingan masjid, maka tidak diperbolehkan mengambil air sumur masjid untuk kepentingan pribadi. Wallahu a'lam.

( Dijawab oleh :   Al Murtadho dan Su Kakov )

Referensi :
1. Tuhfah al Muhtaj juz 6 hal. 260

حيث أجمل الواقف شرطه اتبع فيه العرف المطرد في زمنه؛ لأنه بمنزلة شرطه ثم ما كان أقرب إلى مقاصد الواقفين كما يدل عليه كلامهم ومن ثم امتنع في السقايات المسبلة على الطرق غير الشرب ونقل الماء منها ولو للشرب وظاهر كلام بعضهم اعتبار العرف المطرد الآن في شيء فيعمل به أي عملا بالاستصحاب المقلوب؛ لأن الظاهر وجوده في زمن الواقف وإنما يقرب العمل به حيث انتفى كل من الأولين