Ini adalah dilema para orang tua yang sadar akan kualitas
pendidikan buat putra puteri mereka. Sekaligus juga tantangan
bagi para pendidik muslim untuk meningkatkan kualitas
pendidikan Islam.
Sejatinya, kualitas pendidikan Islam harus lebih tinggi dari
sekolah lainnya. Karena Islam sendiri sangat memberikan
perhatian penuh pada masalah pendidikan.
Bahkan bila kita hitung-hitung, di masa Nabi masih hidup,
bayaran yang diberikan kepada para pengajar terbilang tinggi.
Ketika perang Badar berakhir, ada banyak tawanan perang dari
pihak Quraisy. Kepada mereka ini bila ingin bebas dari
perbudakan, wajib mengajarkan 10 orang muslim sekedar bisa
membaca dan menulis.
Padahal harga budak cukup besar, barangkali bila dikurs di
zaman ini bisa mencapai harga puluhan dan ratusan juta. Tetapi harga yang tinggi itu oleh Rasulullah SAW sebanding dengan
jasa mengajarkan baca tulis 10 orang saja.
Jadi ini adalah tantangan bagi dunia pendidikan Islam.
Apakah akan terus begini atau akan bangkit dan menjadi yang
terbaik. Sementara di sisi lain, lembaga pendidikan non-Islam
telah jauh mendahului. Dan kita semua tahu bahwa lembaga
pendidikan dan sekolah adalah salah satu sarana paling efektif
dalam menyebarkan seuatu ajaran. Itulah yang selalu dikerjakan
oleh para penjajah dimana pun, yaitu membangun sekolah dan
lembaga pendidikan.
Sekolah-sekolah seperti ini sudah sangat berjasa dalam
menyebarkan agama nasrani baik langsung atau tidak langsung.
Artinya tidak harus semuanya masuk kristen, tetapi apa yang
diajarkan dan disampaikan tidak akan jauh dari misi itu. Ini
sesuatu yang wajar sekali terjadi di negeri ini.
Namun alhamdulillah, satu dua lembaga pendidikan di
negeri ini sudah mampu mengejar ketertinggalan mereka dan
meski belum mengungguli, paling tidak bisa menyamai prestasi
mereka.
Jadi tinggal anda memilih saja antara keduanya. Yang satu
jelas milik nasrani dan telah punya peranan besar dalam
menyebarkan paham mereka sedikti atau banyak, yang lain
meski barangkali kualitasnya tidak setenar yang pertama, bukan
berarti tidak baik, iya kan ?
Kualitas pendidikan bukan ditentukan semata-mata oleh
lembaganya saja, tetapi lebih dari itu juga kemampuan anak
didiknya juga.
Wallahu a`lam bishshowab