Pertanyaan :
Ikut tanya ah. di masjid dekat tempat kerjaku ada muadzin yang hobi mabuk miras itu bagaimana ?
( Dari : Zamron Ae )
Jawaban :
Menurut pendapat mayoritas ulama' dari empat madzhab adzan yang dikerjakan oleh orang yang fasiq, dalam hal ini pemabuk hukumnya sah selama dikerjakan dengan benar, sebab adzan dan iqomat bertujuan untuk al-i'lam (pemberitahuan tentang masuknya solat dan akan dikerjakannya sholat), dan tujuan tersebut sudah tercapai meskipun dikerjakan oleh orang yang fasiq, adapun untuk masalah hobi mabuk-mabukannya tentunya tetap harom, namun itu urusannya lain lagi.
Meski hukum adzan orang fasiq tetap sah, tapi hukumnya makruh, karena dalam ketentuan hukum fiqih menyatakan disunatkan orang yang mengerjakan adzan adalah seorang yang adil (orang baik-baik) sebab muadzin adalah orang yang dipercaya sebagai orang yang memberitahukan tentang masuknya waktu sholat.
Pendapat berbeda diriwayatkan dari sebagian ulama' madzhab hanbali yang menyatakan bahwa bahwa adzan bertujuan untuk i'lam, sedangkan kabar dan riwayat dari orang fasiq itu tidak diterima, karena itulah adzan yang ia kerjakan juga tidak sah. Wallohu a'lam.
( Dijawab oleh : Siroj Munir )
Referensi :
1.Al-Mausu'ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah, Juz : 2 Hal : 368ما يستحب أن يتصف به المؤذن : -إلى أن قال- ويستحب أن يكون عدلا؛ لأنه أمين على المواقيت، وليؤمن نظره إلى العورات. ويصح أذان الفاسق مع الكراهة، وفي وجه عند الحنابلة لا يعتد بأذان ظاهر الفسق؛ لأنه لا يقبل خبره، وفي الوجه الآخر يعتد بأذانه؛ لأنه تصح صلاته بالناس، فكذا أذانه
2. Mughnil Muhtaj, Juz : 1 Hal : 324
ويجزئ أذان وإقامة مكشوف العورة والجنب وإن كان في مسجد؛ لأن المراد حصول الإعلام وقد حصل، والتحريم لمعنى آخر وهو حرمة المسجد وكشف العورة
3. Al-Mughni Li Ibnul Qudamah, Juz : 1 Hal : 300
وهل يشترط العدالة والبلوغ للاعتداد به؟ على روايتين في الصبي، ووجهين في الفاسق: إحداهما: يشترط ذلك، ولا يعتد بأذان صبي ولا فاسق؛ لأنه مشروع للإعلام، ولا يحصل الإعلام بقولهما، لأنهما ممن لا يقبل خبره ولا روايته. ولأنه قد روي: ليؤذن لكم خياركم
..................................................
Baca juga posting-posting berikut ini:
Hukum mengerjakan adzan sambil duduk
Hukum iqomat bagi wanita
Hukum seorang muadzin yang merangkap sebagai imam
Hukum adzan bagi wanita dan alasannya
Hukum menjawab adzan yang bersamaan atau silih berganti
Hukum menjawab adzan dari media elektronik
Hukum adzan kedua pada shalat jum’at
Hukum menggunakan pengeras suara ketika adzan
Hukum mengerjakan adzan sambil duduk
Hukum iqomat bagi wanita
Hukum seorang muadzin yang merangkap sebagai imam
Hukum adzan bagi wanita dan alasannya
Hukum menjawab adzan yang bersamaan atau silih berganti
Hukum menjawab adzan dari media elektronik
Hukum adzan kedua pada shalat jum’at
Hukum menggunakan pengeras suara ketika adzan