Hukum menjual barang yang akan digunakan untuk ritual keagamaan non muslim

Pertanyaan :
Assalamu'alaikum.
Apa hukumnya menjual buah nanas sama orang cina yg mau dipakai utk sembahyang ? Suwun

( Dari : Suwito Indomall )


Jawaban :
Wa'alaikum salam warohmatullohi wabarokatuh

Hukum menjual barang yang diyakini atau dhon (persangkaan kuat) akan dipakai untuk kemaksiatan hukumnya harom, dan jika orang yang menjualnya ragu apakah barang tersebut akan digunakan untuk kemaksiatan atau tidak, maka hukum penjualannya makruh. Alasan dari hukum keharoman dan kemakruhan jual beli tersebut dikarenakan menjual barang tersebut karena hal tersebut sama saja dengan membantu berlangsungnya suatu kemaksiatan.

Hukum diatas bukan hanya berlaku bagi orang Islam, namun juga berlaku ketika jual belinya dengan orang kafir, hal ini berdasarkan pendapat ashoh dalam madzhab syafi'i yang menyatakan bahwa orang kafir juga dikhithobi dengan furu' syari'at (cabang-cabang hukum agama islam), meskipun kita tidak boleh melarang mereka, karena itulah hukum menjual buah-bauhan bagi orang kafir yang akan dipergunakan saat ritual ibadah mereka hukumnya juga dirinci sebagaimana ketentuan diatas (bisa jadi harom dan bisa jugahukumnya makruh), seperti halnya tidak diperbolehkan menjual makanan yang akan dimakan pada siang hari saat kaum muslimin sedang berpuasa pada bulan romadhon dan tidak diperbolehkannya menjual minyak wangi yang akan digunakan untuk mengharumkan berhala-berhala orang kafir.

Meskipun hukumnya adakalanya harom dan adakalanya makruh, namun akad jual belinya tetap sah jika sudah memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam akad jual beli..

Dalilnya adalah firman Alloh ;


وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." ( QS Al Maa'idah : 2 ).

Dan sabda Nabi ;

لَعَنَ اللهُ الْخَمْرَ، وَشَارِبَهَا، وَسَاقِيَهَا، وَبَائِعَهَا، وَمُبْتَاعَهَا، وَعَاصِرَهَا، وَمُعْتَصِرَهَا، وَحَامِلَهَا، وَالْمَحْمُولَةَ إِلَيْهِ، وَآكِلَ ثَمَنِهَا

"Allah melaknat siapa yang meminum khamr (arak), menuangkannya untuk orang lain, menjual, membeli (atau membelikan untuk orang lain dengan uang milik orang yang menyuruh), membuat (memproduksi), minta dibuatkan, membawa, dibawakan dan yang memakan harganya (menadahnya)." ( Sunan Al-Kubro Lil-Baihaqi, no.11045 )

Meskipun hadits ini hanya menyebutkan penjuualan khomer, namun ketentuan hukum ini berlaku untuk semua jual beli yang mengarah pada kemaksiatan, sebagaimana dijelaskan oleh Imam Al-Baihaqi. Wallohu a'lam.

( Oleh : Kudung Khantil Harsandi Muhammad, Yaya Suriasaputra II dan Siroj Munir )


Referensi :
1. Fathul Mu'in, Hal : 326
2. I'anatut Tholibin, Juz  : 3  Hal : 330
3. Hasyiyah Al-Bujairomi Ala Syarhil Manhaj, Juz : 2 Hal : 224
4. Fathul Wahab, Juz : 1 Hal : 197
5. Hasyiyah Al-Jamal, Juz : 3 Hal : 93


Ibarot :
Fathul Mu'in, Hal : 326

وحرم أيضا: بيع نحو عنب ممن علم أو ظن أنه يتخذه مسكرا للشرب والأمرد ممن عرف بالفجور به والديك للمهارشة والكبش للمناطحة والحرير لرجل يلبسه وكذا بيع نحو المسك لكافر يشتري لتطييب الصنم والحيوان لكافر علم أنه يأكله بلا ذبح لان الأصح أن الكفار مخاطبون بفروع الشريعة كالمسلمين عندنا خلافا لأبي حنيفة رضي الله تعالى عنه فلا يجوز الإعانة عليهما ونحو ذلك من كل تصرف يفضي إلى معصية يقينا أو ظنا ومع ذلك يصح البيع. ويكره بيع ما ذكر ممن توهم منه ذلك

I'anatut Tholibin, Juz  : 3  Hal : 330

وقوله: من كل تصرف يفضي إلى معصية) بيان لنحو، وذلك كبيع الدابة لمن يكلفها فوق طاقتها، والأمة على من يتخذها لغناء محرم، والخشب على من يتخذه آلة لهو، وكإطعام مسلم مكلف كافرا مكلفا في نهار رمضان، وكذا بيعه طعاما علم أو ظن أنه يأكله نهار

Hasyiyah Al-Bujairomi Ala Syarhil Manhaj, Juz : 2 Hal : 224

قوله: لمتخذه مسكرا) أي: ولو كافرا لحرمة ذلك عليه وإن كنا لا نتعرض له بشرطه وهو عدم إظهاره

Fathul Wahab, Juz : 1 Hal : 197

وبيع نحو رطب " كعنب " لمتخذه مسكرا " بأن يعلم منه ذلك أو يظنه فإن شك فيه أو توهمه منه فالبيع له مكروه وإنما حرم أو كره لأنه سبب لمعصية محققة أو مظنونة أو لمعصية مشكوك فيها أو متوهمة وتعبيري بما ذكر أعم وأولى من قوله وبيع الرطب والعنب لعاصر الخمر

Hasyiyah Al-Jamal, Juz : 3 Hal : 93


قوله وإنما حرم أو كره إلخ) استدل البيهقي لذلك بحديث «لعن الله الخمر وشاربها وساقيها وبائعها ومبتاعها وعاصرها ومعتصرها وحاملها والمحمولة إليه وآكل ثمنها» ووجه الاستدلال أنه يدل على تحريم التسبب إلى الحرام وبالجملة فليس نصا خاصا ببيع نحو رطب كعنب والفصل معقود لما فيه نهي خاص اهـ

.............................................................................